beranda

Senin, 22 Oktober 2012

BAB 1

Latar Belakang

Mnurut Gremler dan Brown (dalam Ali Hasan, 2008:83) bahwa loyalitas pelanggan adalah pelanggan yang tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan jasa, misalnya dengan merekomendasikan orang lain untuk membeli. Perilaku konsumen merupakan suatu aspek penting yang harus diperhatikan dalam memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Sumarwan (2003), perilaku konsumen merupakan kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi, penggunaan atau mengatur barang-barang dan jasa (Nugroho, 2002). Menurut Mangkunegara (2002), perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. olah karena itu pengarang disini akan menganalisis dari tiga jurnal yaitu, "analisis kepuasan dan loyalitas pelanggan pada rumah makan sederhana mbak sum" , " analisis dan loyalitas konsumen terhadap tingkat penjualan dikantin bunga" dan "pengaruh trust in a brand terhadap brand loyality (konsumen air minum aqua di kota denpasar" untuk mengetahui pengaruh tingkat loyalitas terhadap perilaku konsumen indonesia.



masalah 
1. pengaruh rasa terhadap loyalitas konsumen
2. Adakah faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen?


tujuan
1. untuk mengetahui apakah rasa suatu barang atau makanan mempengaruhi loyalitas
2. untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen


kesimpulan 
1. ternyata tingkat rasa suatu barang atau makanan dapat mempengaruhi loyalitas konsumen

2. faktor yang mempengaruhi :
  1. faktor harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada
  2. faktor kebiasaan sesorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merk akan sulit untuk berpindah ke perusahaan atau merk yang lain

sumber :

http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/11/10/definisi-loyalitas-pelanggan/
http://lachataa.wordpress.com/2011/09/24/tugas-metode-riset-1/

TEMA

Tema : Loyalitas Konsumen

Judul : Pengaruh tingkat loyalitas konsumen terhadap perilaku konsemen indonesia.

Pengarang : Arif Hadi Saputra (Ekonomi – Manajemen, Universitas Gunadarma)

tahun  : 2012


latar belakang 

Perilaku konsumen merupakan suatu aspek penting yang harus diperhatikan dalam memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Sumarwan (2003), perilaku konsumen merupakan kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi, penggunaan atau mengatur barang-barang dan jasa (Nugroho, 2002). Menurut Mangkunegara (2002), perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. olah karena itu pengarang disini akan menganalisis dari tiga jurnal yaitu, "analisis kepuasan dan loyalitas pelanggan pada rumah makan sederhana mbak sum" , " analisis dan loyalitas konsumen terhadap tingkat penjualan dikantin bunga" dan "pengaruh trust in a brand terhadap brand loyality (konsumen air minum aqua di kota denpasar" untuk mengetahui pengaruh tingkat loyalitas terhadap perilaku konsumen indonesia.

masalah 
1. pengaruh rasa terhadap loyalitas konsumen
2. Adakah faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen?


tujuan
1. untuk mengetahui apakah rasa suatu barang atau makanan mempengaruhi loyalitas
2. untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen


kesimpulan 
1. ternyata tingkat rasa suatu barang atau makanan dapat mempengaruhi loyalitas konsumen

2. faktor yang mempengaruhi :
  1. faktor harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada
  2. faktor kebiasaan sesorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merk akan sulit untuk berpindah ke perusahaan atau merk yang lain

sumber :

Analisis Jurnal 3


TEMA               : Loyalitas Konsumen

JUDUL            : PENGARUH TRUST IN A BRAND  TERHADAP BRAND LOYALTY (KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA DENPASAR)

PENGARANG : GEDE RIANA (Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen; Universitas Udayana, Denpasar)
TAHUN              : 2008
.
Latar Belakang
          Untuk melakukan kegiatan sehari-hari tentunya manusia sangat membutuhkan air, mulai dari makan, minum, mandi, dan segala keperluan lain. Khususnya untuk keperluan makan dan minum, masyarakat kini ditawarkan dengan berbagai merek air minum yang memang sangat dibutuhkan mengingat air sumur atau air tanah di kawasan ibukota tidak layak miunm.
Separuh dari tubuh manusia adalah cairan, oleh karena itu jika saja dalam sehari manusia kekurangan cairan maka sistem pencernaan,ginjal hingga otak tidak mampu bekerja secara maksimal.
          Ditengah-tengah kondisi ibukota yang kondisi air tanahnya semakin memprihatinkan, sejak tahun 1973 AQUA konsisten dengan kualitasnya membantu seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih sehat.
Di dunia kesehatan, terbukti air mineral yang bersih mampu menyehatkan dibanding minuman rasa. Oleh karena itu produk AQUA harus dikembangkan demi tercapainya masyarakat yang sehat. Kesetiaan pelanggan tidak dapat begitu saja diraih oleh PT. Aqua. Puluhan tahun  berjuang untuk meyakinkan bahwa AQUA adalah yang terbaik
.
MASALAH
Dari hal tersebut diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.    Apakah variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer brand characteristic secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadapbrand loyalty pada konsumen air minum Aqua ?
2.    Apakah variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer–brand characteristic secara parsial berpengaruh signifikan terhadap brandloyaltypada  konsumen air minum Aqua serta variabel mana yang berpengaruh dominan ?
.
Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer – brand characteristicterhadap brand loyalty pada konsumen air minum Aqua.
2.    Untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer–brand characteristic  terhadap brand loyaltypada konsumen air minum Aqua serta variabel yang dominan berpengaruh
.
Kesimpulan
1.    Secara bersama-sama variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic, company characteristic, dan consumerbrand characteristic mempengaruhi brand loyalty.
2.    Secara parsial variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic, company characteristic, dan consumer – brand characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty.
.
Saran
Upaya peningkatan kepercayaan konsumen terhadap brand characteristictersebut dapat dilakukan melalui peningkatan intensitas kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat.

sumber jurnal   : 

Analisis Jurnal 2


TEMA                 :    LOYALITAS KONSUMEN

JUDUL           : ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN DI KANTIN BUNGA
PENGARANG  : Anastasia Indrias Putri (Ekonomi – Manajemen, Universitas Gunadarma)
TAHUN               : 2011
.
LATAR BELAKANG MASALAH
          Dewasa ini persaingan bisnis sudah semakin ketat. Untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan perlu merencanakan strategi pemasarannya. Hal yang paling mendasar dalam strategi pemasaran adalah pemahaman tentang konsep pemasaran, dimana kepuasan konsumen adalah titik pusatnya. Apabilan konsumen puas dengan apa yang konsumen dapatkan, maka konsumen akan menjaga loyalitasnya kepada perusahaan. Jadi untuk dapat bertahan dan mencapai tujuan umum perusahaan yaitu laba, maka perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk atau jasanya agar konsumen merasa puas.
              Kepuasan Konsumen adalah suatu kondisi dimana keinginan, harapan dan kebutuhan konsumen dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan apabila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Pengukuran kepuasan konsumen merupakan salah satu elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan juga lebih efektif. Apabila konsumen merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan pleh perusahaan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik.
.
MASALAH
          Berdasarkan hal-hal yang tersebut diatas, maka pokok masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Adakah kaitan antara kepuasan konsumen dengan mutu atau strategi pemasaran?
2.  Adakah faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen?
.
TUJUAN
Berikut adalah tujuan dari penelitian :
1.     Untuk mengetahui apakah konsumen puas dengan makanan yang di sajikan oleh Kantin Bunga.
2.     Untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi loyalitas dan kepuasan konsumen
3.     Untuk mengetahui apa saja faktor tersebut dapat mempengaruhi loyalitas konsumen?
.
HASIL DAN KESIMPULAN
          Loyalitas konsumen adalah suatu pembelian ulang yang dilakukan oleh seorang pelanggan karena komitmen pada suatu merk atau perusahaan.
Ada dua faktor yang mempengaruhi suatu konsumen untuk loyal:
  1. faktor harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada
  2. faktor kebiasaan sesorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merk akan sulit untuk berpindah ke perusahaan atau merk yang lain
          Konsumen yang membeli makanan dari Kantin Bunga sebagian besar mendapat informasi dari sekitar. Setelah mengkonsumsi atau melakukan pembelian, maka konsumen akan memberikan penilaian yang dapat berupa kepuasan maupun ketidakpuasan konsumen. Hasil dari kepuasan atau ketidakpuasan tersebut berdampak kepada Loyalitas Konsumen, dan hampir semua konsumen yag pernah mengkonsumsi makanan dari Kantin Bunga menyatakan Puas dengan rasa masakan dan juga pelayanan kantin Bunga. Konsumen yang puas biasanya akan melakukan pembelian ulang, sedangkan konsumen yang tidak puas akan melakukan evaluasi dengan menganalisis kembali faktor- faktor apa saja yang menyebabkan ketidakpuasan tersebut. Konsumen yang puas dan melakukan pembelian berulang-ulang akan berpotensi menjadi pelanggan yang loyal.
          Loyalitas sebagai suatu kondisi dimana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap suatu merk, mempunyai komitmen pada merk tersebut, dan bermaksud untuk meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Sehingga loyalitas konsumen dapat diartikan kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa. Loyalitas konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasaan konsumen dalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Loyalitas sebagai bukti konsumen yang selalu menjadi pelanggan, memiliki sikap positif yang loyal terhadap perusahaan
SARAN
Untuk lebih meningkatkan pelanggan “Kantin Bunga”, pemilik bisa mencoba unutuk menyajikan variasi menu baru. Selain itu pemilik juga bisa meluaskan ruangan makan Kantin Bunga agar makin banyak konsumen yang datang. Pelayan yang baik harus tetap di jaga karena itu merupakan salah satu faktor loyalnya para konsumen terhadap Kantin Bunga
.
SUMBER REFERENSI:

Analisis Jurnal 1


Tema               : Loyalitas konsumen
Judul             : Analisis kepuasan dan loyalitas konsumen pelanggan pada rumah makan sederhana  Mbak Sum
Pengarang      : Ria rezkiana
Tahun              : 2009
.
Latar belakang:
            Dalam era globalisasi persaingan bisnis sangat tajam, baik di pasaran domestik maupun internasional. Banyaknya persaingan bisnis yang sama menjadi perhatian khusus bagi sang pemilik usaha, salah satu contohnya adalah warung makan sederhana mbak Sum. Karena sang pemilik ingin agar usaha warung sederhananya bertahan lama sehingga pemilik berusaha mencari solusi untuk mewujudkan impianya.
            Hal utama yang biasa diperhatikan dan diprioritaskan adalah dengan membuat strategi pemasaran yang disesuaikan dengan bauran pemasaran (Marketing Mix). Jika pelanggan terpuaskan maka mereka akan berpikir untuk kembali ke rumah makan tersebut di lain kesempatan mungkin dengan kerabat atau koleganya (pembelian ulang / loyalitas). Oleh karena itu sebagai usaha yang bergerak pada usaha rumah makan, maka perusahaan harus memberikan pelayanan yang optimal untuk meningkatkan keloyalitasan konsumen terhadap rumah makan sederhana Mbak Sum
.
Tujuan:
Tujuan penulis membuat penulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keloyalitasan konsumen terhadap kinerja rumah makan sederhana Mbak Sum, Apakah telah memenuhi kepuasan pelanggan yang berkunjung atau justru sebaliknya.
 .
Kesimpulan:
Dari hasil penelitian yang telah dibuat dan diuji, ternyata pelaksanaan rumah makan Mbak Sum belum memenuhi kriteria memuaskan karena kurang dari 100%, namun ada beberapa kriteria yang menurut palanggan telah memuaskan yaitu:
  • Jam buka pkl 06.00 sampai dengan 21.00 (bersifat empati)
  • Layanan delivery pada menu catering (bersifat empati)
  • Harga yang saat ini ditawarkan (bersifat empati)
  • Panyajian makanan yang sesuai dengan pesanan (bersifat daya tanggap)
 .
Saran:
  • Coba untuk lebih memperhatikan rasa pada makanan yang disajikan
  • Coba untuk Lebih bersikap ramah dan sopan dalam pelayanan agar konsumen datang lagi d lain hari

Jumat, 19 Oktober 2012

segmentasi pasar


Segmentasi Pasar
Jarang seorang pemasar dapat memuaskan setiap orang dipasar, oleh karena itu, pada pemasar memulai dengan segmentasi pasar dimana pemasar mengidentifikasi dan membedakan kelompok – kelompok pembeli yang mungkin Iebih menyukai atau memerlukan berbagai produk dan bauran sasaran.
Segmentasi pasar dapat juga didefinisikan sebagai kegiatan membagi-bagi pasar atau market yang bersifat heterogen kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Dan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok-kelompok pasar yang terdiri dan orang-orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Segmentasi yang Iengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang Iebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama.
Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang Iebih penting lagi agar operasi perusahaan am jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif.
 1.    Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar
  1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
  2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
  3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
  4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
  5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Adapun Manfaat segmentasi pasar Gitosudarmo (2000):
  1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
  2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
  3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
  4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar.
2.    Kelemahan-kelemahan dan tindakan segmentasi itu sendiri
  1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
  2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
  3. Biaya promosi akan menjadi Iebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
  4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
3.    Jenis-jenis variabel segmentasi
Dalam hubungan ini dapat diklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi bagai berikut:
  1. Segmentasi geograf, Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
  2. Segmentasi Demografi, Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
  3. Segmentasi Psikografi, pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
1)    Status sosial,
misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah
2)    Gaya hidup
misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
3)    Kepribadian
misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
  1. Segmentasi Tingkah Laku, segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling balk untuk membentuk segmen pasar.
4.    Manfaat yang dicari
Segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dan produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang bersaing.
5.    Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dan yaitu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan himbauan pemasaran yang berbeda.
6.    Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dan total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dan produk spesifik.
7.    Status Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal, mereka loyal pada dua merek atau lebih dan satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.
8.    Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi
Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati diantaranya adalah:
  1. Variabel-Variabel Segmentasi, sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar.
  2. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran.
 C.   Perilaku Konsumen dan Segmentasi Pasar
Dalam proses pemasaran, segmentasi tidak berdiri sendiri. Kotler menandaskan bahwa segmentasi merupakan kesatuan dengan targeting dan positioning. Kotler menyingkat hubungan ini sebagai STP (Segmenting, Targeting, Positioning). Proses ini rupakan bagian dan penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen
Kata “ nilai “ memberi arti tersendiri yaitu memberi kenikmatan bagi konsumen era menerima pelayanan yang baik, harga yang memuaskan, citra yang kuat, penyampaian tepat waktu, maka tindakan produsen memilih nilai melalui pemilihan segmentasi, targeting, positoning (STP) yang baik.
1.    Tujuan
Tujuan diadakannya segmentasi pasar oleh produsen adalah agar perusahaan dapat lebih baik memahami perilaku segmen-segmen pasar yang lebih homogen sehingga dapat lebih baik dalam melayani kebutuhan-kebutuhan mereka.
Selain itu, apabila pasar terlalu luas dan perilaku sangat beragam, perusahaan dapat memilih satu atau beberapa segmen pasar saja.
 2.    Pentingnya segmentasi pasar
Pentingnya segmentasi pasar akan membawa manajer kedalam hal yang lebih anus yaitu minat masyarakat yang selalu berubah-ubah sehingga, para manajer di dituntut untuk tetap bisa memuaskan pelanggan dengan inovasi-inovasi baru. Karena tanpa di pungkiri saingan yang datang silih berganti dan menawarkan produk terbaru dengan inovasi barn sesuai dengan trend zaman sekarang.
3.    Manfaat
Manfaat adanya pemahaman dan kejelasan atas perilaku konsumen, sebuah perusahaan akan menghasilkan segmentasi pasar yang lebih jelas dan terspesialisasi. Adapun alasan utama mempelajari perilaku konsumen adalah untuk mengetahui dasar-dasar persegmentasian pasar yang efektif.

sumber :

perilaku konsumen


Devinisi perilaku konsumen
Schiffman dan kanuk (1994)mendevinisikan prilaku konsumen sebagai berikut  Perilaku konsumen diratikan sebagai perilaku yang di perlihat kan konsumen  dalam mencari ,membeli ,mengunakan ,mengefaluasi dan meng habiskan produk dan jasa yang mereka harapkan  akan memuasakan  kebutuhan mereka .
Pemasaran
Sebagai mana konsumen lainya di berbagai belahan dunia lain ,konsumen Indonesia sngat beragam.mereka berbeda dalam hal adat istiadat dan budaya ,usia pendidikan ,pekerjaan ,setatus perkawinan ,dan gaya hidup mereka ,para pemasar wajib memehami karakter  kesamaan konsumen  atau perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baaik.para pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan kosumsi ,sehinga pemasar  dapat merancang setrategi pemasaran dengan lebih  baik.pemasar yang mengerti prilaku konsumen akan mampu memperkirakan  bagai mana kecendrungan konsumen untuk beriaksi  terhadap informasi yang ditrimanya ,sehinga pemasar dapat menyusun strtegi pemasaran yang sesuai .tidak dapat diragukan lagi bahwa pemasar yang  memahami konsumen akan memiliki kemampuan bersaing yang lebih baik.prilaku pemasar yang memahami prilaku konsumen juga akan mampu mempengaruhi prilaku tersebut sehinga sesuai dangan apa yang diiginkan pemasar .mempengaruhi  perilaku  konsumen adalah mempengaruhi pilihan konsumen agar mau memilih produk tertentu dan merek tertentu yang ditawarkan pemasar tersebut .proses mempengarui konsumen biasanya di lakukan melalui strategi pemasar an yang tepat.
Prilaku pencaian konsumen
para peneliti mendapatkan bahwa ada dua jenis  proses pencarian konsumen yaitu:
1. pencarian internal adalah:usaha konsumen untuk memengil kembali memori  informasi jangka panjangmengenahi produk atau jasa yang dapat memecahkan masalah .setelah mereka mengakui bahwa ada masalah ,para konsumen akan terlibat dalam pencarian informasi internal ,sebagimana telah kita sebutkan sebelumnya ,pencarian internal merupakan pencarian melalui memori informasi tentang produk atau jasa yang dapat memecahkan masalah yang perlu dipecahkan .bila hal ini merupakan masalah dengan keterlibatkan tinggi yang ekstensif ,maka konsumen dapat secara aktif mencari informasi jangka panjang mengenahi alternative  merek . bila merupakan masalah dengan keterlibatan rendah yang biasa ,pencarian internal mungkin cukup terbatas .bila masalah yang diidentifikasikan menuntut pembelian berdasarkan pengalaman ,maka para konsumen akan nternal  .(jika suatu proses pengaruh prilaku di gunakan ,maka tidaklah tepat untuk mengambarkan proses pencarian sebagai yang sedang terjadi).apabaila konsumen memulai pencarian informasi internal ,mereka berupaya untuk mendapatkan kembali memeori jangka panjang ata merek merek yang  dapat memecahkan masalah mereka .kesadaran:merupakan subperangkat dari seluruh merek poten sial di alam semesta dan produk yang tersedia .pada tingkat minimum ,suatu perusahaan ingin agar mereknya menjadi bagian dari perngakt  kesadaran setiap konsumen ,karna bila konsumen bila tidak menyadari sustu merek mereka tidak akan memperhatikan merek tersebut .pertimbangan(di sebut juga  perngakt yang di bangkitkan )atau merek merek pruduk produk yang dapat diterima untuk di pertimbangkan lebih lajut.
sumber :

Selasa, 16 Oktober 2012

motivasi


motivasi

Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia.
Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya.
Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.
Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan.

Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu
Jangan menunggu terinspirasi baru menulis. tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu
Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu.
Jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai.
Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah,. bukan sekadar uang yang datang tapi juga rejeki yang lainnya.

jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.
Jangan menunggu sukses baru bersyukur. tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu
Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!

sumber : facebook 

contoh sistem informasi


Nama : Arif Hadi Saputra
Kelas : 3 EA17
NPM :11210075

Contoh sisitem informasi
Barcode
Komponen komponennya :
1.      Komponen input, adalah kode barang yang ada di belakang produk
2.      Komponen model atau proses, proses nya menggunakan model matematika sesuai dengan data yang sudah ada di dalam database untuk menggahasilkan output
3.      Komponen output, adalah merupakan hasil yang terjadi karena input yang diproses. Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang ada didatabase dan diproses dengan model tertentu.



Kode barang                                  proses                                      harga barang
 


                                                      Database


4.      Komponen teknologi
Teknologi sistem komputer nya adalah hardware dan software untuk mendukung database untuk memproses input menjadi output.
Teknologi sistem telekomunikasinya, untuk menginformasikan harga pada suatu barang
1 . komputer pengirim
2 . media transmisi
3 . pemroses komunikasi
4 . komunikasi software
5 . komputer penerima
5.      Komponen basis data
Adalah kumpulan data-data yand telah dimanipulasi oleh software untuk menghasilkan data baru.