beranda

Kamis, 27 Desember 2012

Lokasi dan waktu car free night


Reporter : Henny Rachma Sari

Jumat, 28 Desember 2012 13:09:56 Bundaran HI. ©Istimewa
1
 
Car free night akan diberlakukan menyambut Tahun Baru 2013 di Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2012, Jalan Sudirman-Thamrin akan ditutup sejak pukul 20.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB.

"Saat car free night, pada ruas Jalan Sudirman-MH Thamrin nantinya akan steril dari kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat," ujar Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Wahyono, saat dihubungi, Jumat (28/12).

Namun, kata Wahyono, pada pukul 16.00 WIB sudah dilakukan pembatasan kendaraan yang menggunakan lalu lintas Sudirman-Thamrin. "Pada pukul 02.30 WIB, tanggal 1 Januari-nya diharapkan kepada masyarakat untuk meninggalkan jalan tersebut," kata dia.

Berikut tahapan-tahapan pemberlakuan car free night:

1. Pukul 16.00 WIB: Pembatasan kendaraan secara selektif yang akan melintas Jalan Sudirman-Thamrin.

2. Pukul 18.00 WIB: Penutupan ruas Jalan Sudirman dari Bundaran Senayan-Patung Jenderal Sudirman pada jalur cepat dan Patung Sudirman (Jalan Sudirman)-Bundaran Air Mancur/Patung Kuda (Jalan Thamrin)

3. Pukul 19.00 WIB: Penutupan arus lalin mulai dari Bundaran Senayan Jalan Sudirman (jalur cepat dan lambat)-Jalan Thamrin (Bund Air Mancur/Patung Kuda).
Catatan : masyarakat yang akan hadiri giat di hotel/tempat hiburan sepanjang Sudirman-Thamrin masih diberikan akses masuk secara selektif.

4. Pukul 20.00-02.00 WIB: Penutupan secara total ruas Jalan. Sudirman-Thamrin (Pelaksanaan Jakarta Festival Night/Jakarta Car Free Night).

5. Pukul 02.00 WIB: Ruas Jalan Sudirman-Thamrin dibuka secara normal secara selektif untuk memberikan kesempatan penyelenggara hiburan panggung dan pengunjung untuk mempersiapkan diri.

6. Pukul 02.30 WIB: Himbauan untuk segera meninggalkan ruas Jalan Sudirman-Thamrin.

Jokowi tetap tak minat proyek 6 ruas jalan tol


Reporter : Muhammad Sholeh

Jumat, 28 Desember 2012 13:06:53
25
 
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tetap tak berminat melanjutkan pemikiran mantan Gubernur Fauzi Bowo soal proyek pembangunan enam ruas jalan tol. Sebab, Jokowi belum punya gambaran yang jelas soal proyek itu.

"Saya tuh belum ngerti jalan itu untuk apa. Kemudian dari mana ke mana. Ditanya dari dulu, wong saya belum ngerti," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/12).

Jokowi belum bisa menjelaskan lebih detail soal proyek itu, karena dia sendiri belum pernah mendapatkan paparan yang jelas. Maka itu dia memilih tak menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan proyek itu.

"Sampai detik ini saya belum dipaparin, jadi saya belum bisa jawab," jelasnya.

Namun demikian, Jokowi bukan sama sekali menolak proyek itu. Hanya saja dia butuh penjelasan rinci apa tujuan dan manfaat proyek itu dibangun.

"Misalnya tol itu ada, bisa. Dengan catatan itu untuk apa, untuk transportasi umum atau apa. Jangan untuk transportasi umum elevated bus. Nanti saya jawab tidak, malah keliru, maka saya harus ngerti dulu itu untuk apa," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menegaskan sejauh ini pembahasan kebijakan pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap berjalan lancar.

"Dalam proses terus, Dewan Transportasi Kota juga menyampaikan dukungan untuk itu, tapi kita masih terus melakukan kalkulasi ekonomi, kajian-kajian sosial dan yang lain, terus berjalan," jelasnya.

Soal realisasinya dia memastikan belum ada waktu pasti. "Jangan sampai ada isu 1 Januari sudah," tegasnya.

BEI akan kurangi jumlah 1 lot menjadi 100 lembar


Reporter : Novita Intan Sari

Jumat, 28 Desember 2012 14:11:25

Gedung BEJ. merdeka.com/Imam Buhori
0
 
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memperkecil jumlah saham dalam satuan lot, yaitu dari 500 lembar menjadi 100 lembar per 1 lot pada kuartal kedua tahun depan. Hal ini ditujukan untuk memberikan peluang lebih besar bagi investor ritel.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan bahwa dengan memperkecil jumlah saham tersebut bisa memberikan kesempatan yang lebih besar sekaligus meringankan investor ritel dalam mengalokasikan dananya ke pasar modal. Hal itu berkaitan dengan besaran nilai saat membeli saham untuk pasar ritel.
"Sebagai contoh satu lembar harga sahamnya sebesar Rp 10.000 jika harus membeli 1 lot atau 500 lembar saham, mereka harus mengeluarkan dana sebesar Rp 5 juta. Jadi jika dipangkas satu lot menjadi 100 lembar mereka hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 1 juta, sehingga sisanya sebesar Rp 4 jutanya lagi kan bisa dibelikan saham lain," jelas dia di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/12).
Ito mengatakan sebelum melakukan pemangkasan tersebut, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada pelaku pasar.
"Kami akan sosialisasikan terlebih dahulu dan akan melakukan perubahan sistem. Harapannya dengan perubahan jumlah saham dalam lot sudah dapat diimplementasikan pada kuartal kedua tahun depan," ujarnya.
Dia menambahkan, rencana itu sejalan dengan target perusahaan untuk menambah investor ritel yang saat ini terlalu berat untuk menanamkan saham di pasar modal.
"Dengan memperkecil jumlah saham dalam lot diharapkan investasi di pasar modal Indonesia akan lebih murah sehingga membuat investor ritel menjadi mudah berinvestasi dan menambah jumlah investor ritel ke depannya," tutupnya.

Minggu, 02 Desember 2012

Proposal


BAB 1

Latar Belakang
Mnurut Gremler dan Brown (dalam Ali Hasan, 2008:83) bahwa loyalitas pelanggan adalah pelanggan yang tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan jasa, misalnya dengan merekomendasikan orang lain untuk membeli. Perilaku konsumen merupakan suatu aspek penting yang harus diperhatikan dalam memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Sumarwan (2003), perilaku konsumen merupakan kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi, penggunaan atau mengatur barang-barang dan jasa (Nugroho, 2002). Menurut Mangkunegara (2002), perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. olah karena itu pengarang disini akan menganalisis dari tiga jurnal yaitu, "analisis kepuasan dan loyalitas pelanggan pada rumah makan sederhana mbak sum" , " analisis dan loyalitas konsumen terhadap tingkat penjualan dikantin bunga" dan "pengaruh trust in a brand terhadap brand loyality (konsumen air minum aqua di kota denpasar" untuk mengetahui pengaruh tingkat loyalitas terhadap perilaku konsumen indonesia.

masalah 
1. pengaruh rasa terhadap loyalitas konsumen
2. Adakah faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen?

tujuan
1. untuk mengetahui apakah rasa suatu barang atau makanan mempengaruhi loyalitas
2. untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen
  
kesimpulan 
1. ternyata tingkat rasa suatu barang atau makanan dapat mempengaruhi loyalitas konsumen

2. faktor yang mempengaruhi :
1.  faktor harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada
2.  faktor kebiasaan sesorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merk akan sulit untuk berpindah ke perusahaan atau merk yang lain


BAB 2

Teori  

          Perilaku konsumen merupakan suatu aspek penting yang harus diperhatikan dalam memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Sumarwan (2003), perilaku konsumen merupakan kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi, penggunaan atau mengatur barang-barang dan jasa (Nugroho, 2002). Menurut Mangkunegara (2002), perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. olah karena itu pengarang disini akan menganalisis dari tiga jurnal yaitu, "analisis kepuasan dan loyalitas pelanggan pada rumah makan sederhana mbak sum" , " analisis dan loyalitas konsumen terhadap tingkat penjualan dikantin bunga" dan "pengaruh trust in a brand terhadap brand loyality (konsumen air minum aqua di kota denpasar" untuk mengetahui pengaruh tingkat loyalitas terhadap perilaku konsumen indonesia.

Penelitian terdahulu
Jadi kesimpulan sementara dari jurnal-jurnal diatas adalah
·         Pelayanan merupakan faktor yang mempengaruhi keloyalitasan konsumen
·         Harga mempengaruhi loyalitas konsumen
·         Brand mempengaruhi loyalitas konsumen

hipotesis
Secara parsial variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic, company characteristic, dan consumer – brand characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty. Dan faktor harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada serta ada beberapa kriteria yang menurut palanggan telah memuaskan yaitu:
·             Jam buka pkl 06.00 sampai dengan 21.00 (bersifat empati)
·             Layanan delivery pada menu catering (bersifat empati)
·             Harga yang saat ini ditawarkan (bersifat empati)
·             Panyajian makanan yang sesuai dengan pesanan (bersifat daya tanggap)



BAB 3

Data Sekunder (Secindary Data)

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan identifikasi kebutuhan terlebih dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1) Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang akan diteliti? 2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan? Identifikasi data sekunder yang kita butuhkan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta biaya.
Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a.  Pemahaman Masalah:Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian.
b. Penjelasan Masalah: Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai pengalaman-pengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti
c.   Formulasi Alternative-Alternative Penyelesaian Masalah yang Layak
Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain. Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
d.  Solusi Masalah: Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.

Data Primer (Primary Data)

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei dan (2) metode observasi.
Metode Survei (Survey Methods)
o  Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.
o  Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.
o  Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tatapi pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelesakan sebab akibat atau mengungkapkan ide-ide.
o  Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak subjek.
o  Teknik yang digunakan adalah (1) wawancara, dan (2) kuesioner.
Wawancara (Interview)
o  Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian.
o  Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden.
o  Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan responden.
o  Teknik ini terutama untuk responden yang tidak dapat membaca-menulis atau sejenis pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara atau memerlukan penerjemahan.
o  Teknik wawancara dapat dilakukan dengan (1) melalui tatap muka dan (2) melalui telepon.

data jurnal 
Jurnal 1
 Dalam era globalisasi persaingan bisnis sangat tajam, baik di pasaran domestik maupun internasional. Banyaknya persaingan bisnis yang sama menjadi perhatian khusus bagi sang pemilik usaha, salah satu contohnya adalah warung makan sederhana mbak Sum. Karena sang pemilik ingin agar usaha warung sederhananya bertahan lama sehingga pemilik berusaha mencari solusi untuk mewujudkan impianya.
            Hal utama yang biasa diperhatikan dan diprioritaskan adalah dengan membuat strategi pemasaran yang disesuaikan dengan bauran pemasaran (Marketing Mix). Jika pelanggan terpuaskan maka mereka akan berpikir untuk kembali ke rumah makan tersebut di lain kesempatan mungkin dengan kerabat atau koleganya (pembelian ulang / loyalitas). Oleh karena itu sebagai usaha yang bergerak pada usaha rumah makan, maka perusahaan harus memberikan pelayanan yang optimal untuk meningkatkan keloyalitasan konsumen terhadap rumah makan sederhana Mbak Sum
Jurnal 2
Dewasa ini persaingan bisnis sudah semakin ketat. Untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan perlu merencanakan strategi pemasarannya. Hal yang paling mendasar dalam strategi pemasaran adalah pemahaman tentang konsep pemasaran, dimana kepuasan konsumen adalah titik pusatnya. Apabilan konsumen puas dengan apa yang konsumen dapatkan, maka konsumen akan menjaga loyalitasnya kepada perusahaan. Jadi untuk dapat bertahan dan mencapai tujuan umum perusahaan yaitu laba, maka perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk atau jasanya agar konsumen merasa puas.
              Kepuasan Konsumen adalah suatu kondisi dimana keinginan, harapan dan kebutuhan konsumen dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan apabila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Pengukuran kepuasan konsumen merupakan salah satu elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan juga lebih efektif. Apabila konsumen merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan pleh perusahaan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik
Jurnal 3
Untuk melakukan kegiatan sehari-hari tentunya manusia sangat membutuhkan air, mulai dari makan, minum, mandi, dan segala keperluan lain. Khususnya untuk keperluan makan dan minum, masyarakat kini ditawarkan dengan berbagai merek air minum yang memang sangat dibutuhkan mengingat air sumur atau air tanah di kawasan ibukota tidak layak miunm.
Separuh dari tubuh manusia adalah cairan, oleh karena itu jika saja dalam sehari manusia kekurangan cairan maka sistem pencernaan,ginjal hingga otak tidak mampu bekerja secara maksimal.
          Ditengah-tengah kondisi ibukota yang kondisi air tanahnya semakin memprihatinkan, sejak tahun 1973 AQUA konsisten dengan kualitasnya membantu seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih sehat.
Di dunia kesehatan, terbukti air mineral yang bersih mampu menyehatkan dibanding minuman rasa. Oleh karena itu produk AQUA harus dikembangkan demi tercapainya masyarakat yang sehat. Kesetiaan pelanggan tidak dapat begitu saja diraih oleh PT. Aqua. Puluhan tahun  berjuang untuk meyakinkan bahwa AQUA adalah yang terbaik


BAB 4

Deskripsi Data

Penyajian dalam bentuk tabel relatif lebih mudah dan sering digunakan untuk menyajikan variabel penelitian yang akan dideskripsikan. Dalam hal ini, data pada variabel penelitian dirangkum dan disajikan dalam tabel (yang berkomposisi baris dan kolom). Secara teknis, penyajian data dalam bentuk tabel dimaksudkan untuk memudahkan dalam perbandingan data numerik. Meskipun tidak ada aturan standarnya, kolom-kolom pada tabel sebaiknya adalah item yang ingin diperbandingkan. Biasanya, jika dianggap relevan, tabel ditutup dengan jumlah pada kolom dan/atau baris. Hasil pengolahan data yang berupa numerik atau dalam bentuk angka dapat disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang.


  Tabel 
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Total
Rendah
Menengah
Tinggi
Laki-laki
75
(60,48%)
35
(28,23%)
14
(11,29%)
74
(100%)
Perempuan
35
(44,87%)
12
(15,39%)
31
(39,74%)
78
(100%)
Total
110
(54,46%)
47
(23,27%)
45
(22,28%)
202
(100%)


Kategori
Frekuensi
Persentase
Laki-laki
125
62,5
Peempuan
75
37,5
Jumlah
200
100

analisis

ternyata tingkat rasa suatu barang bisa mempengaruhi perilaku kudatangan konsumen, faktor harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada
faktor kebiasaan sesorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merk akan sulit untuk berpindah ke perusahaan atau merk yang lain


BAB 5

Kesimpulan

Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dalam kegiatan penelitian dan dilakukan setelah peneliti selesai membuat desain penelitian sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Pengambilan data primer dalam survei menggunakan kuesioner. Secara teori proses pengambilan data memegang peranan penting dalam menentukan validitas hasil penelitian. Oleh karena itu, dalam teori validitas, hasil riset tidak akan mempunyai validitas tinggi, jika peneliti melakukan kesalahan dalam pengambilan data yang secara tekni disebut data collection error. Kesalahan dalam pengambilan data primer akan berakibat secara langsung dalam hasil analisa yang tidak sesuai dengan masalah yang akan dijawab sehingga hasil studi akan menghasilkan kesimpulan yang salah.
Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain. Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.

jadi pada intinya, hasil penelitian yang saya lakukan adalah

1. ternyata tingkat rasa suatu barang atau makanan bisa mempengaruhi perilaku loyalitas konsumen
2. 
faktor harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada
3. faktor kebiasaan sesorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merk akan sulit untuk berpindah ke perusahaan atau merk yang lain



Daftar Pustaka