beranda

Senin, 10 Januari 2011

AC MILAN


Mourinho: Peluang AC Milan Menang 50-50

Pelatih Inter Milan Jose Mourinho ikut meramal hasil yang akan didapat AC Milan di Liga Champions.

15 Feb 2010

Josè Mourinho - Inter (Getty Images)

Josè Mourinho - Inter (Getty Images)

Terkait

Tim

Figur

Duel antara AC Milan dan Manchester United di 16 besar Liga Champions tengah minggu ini tka luput dari perhatian Jose Mourinho. Pelatih Inter Milan itu ikut meramalkan hasil pertandingan keduanya.

Menurut Mourinho, kedua tim memiliki kekuatan dan kualitas yang kurang lebih sama.

"AC Milan punya kesempatan yang bagus, karena Manchester United tak memiliki tim yang sama seperti musim lalu, setelah perginya Cristiano Ronaldo," kata Mourinho dikutip 
Football Italia, Senin (15/2), seusai partai menghadapi Napoli di Naples.

"Tapi, Manchester United bukannya tanpa peluang menang. Mereka memilikinya. Jadi, peluangnya 50-50," tandasnya lagi.



Kamis, 06 Januari 2011

Budaya dalam Organisasi

Nama : Arif Hadi Saputra
NPM : 11210075
Kelas : 1EA17

Budaya dalam Organisasi

Cara Menanamkan Budaya dalam Organisasi
Apa yang paling menentukan sukses tidaknya sebuah organisasi? Jawabannya ternyata budaya organisasi. Jika budaya yang ada tidak mendukung organisasi tersebut maka tidak tunggu lama, organisasi tersebut akan hancur. Ketika staf yang terlambat apalagi tidak masuk dibiarkan saja, budaya baru sedang diciptakan, tanpat disadari tentunya. Budaya untuk bermalas-malasan, ogah-ogahan dan akhirnya menghasilkan pekerjaan apa adanya. Tidak ada yang istimewa dihasilkan oleh staf organisasi tersebut membuat organisasinya juga tidak istimewa. Dengan berjalannya waktu, organisasi yang tidak istimewa akan tergilas oleh waktu. Mereka tidak dikenal dan akhirnya tidak dipercaya untuk menangani sesuatu yang penting. Bagaimanakah menanamkan budaya dalam organisasi?

• Langkah pertama adalah dipaksa.
Paksa setiap staf yang ada dengan membuat peraturan baru. Peraturan ini mengatur hal-hal yang cukup detail sehingga membuat staf yang ada melakukan sesuai prosedur. Misalnya jika ada di dalam pembuatan barang maka ada aturan tertulis yang menjelaskan cara-caranya. Bahkan saya pernah melihat daftar menu dengan aturan semacam resep di dalamnya. Berapa bakso yang dimasukan, posisi sendok, jenis mangkok yang dipakai, jumlah garam yang dimasukan, dan sebagainya. Jika mau menanamkan disiplin kerja maka buatlah aturan beserta sanksinya yang jelas. Misalnya jika staf terlambat maka dikenakan sanksi berupa sekian point. Jika sejumlah point tertentu maka akan dipotong gaji. Memaksa memang bukanlah hal yang menyenangkan. Biasanya akan terjadi gejolak diantara staf. Kita harus berani menghadapi gejolak tersebut. Kita juga bisa memetakan apakah budaya yang baru memang cocok atau tidak dengan staf yang ada. Jika tidak maka budayanya yang harus diubah atau stafnya yang harus berubah. Jika tidak berubah maka harus diganti.

• Langkah kedua, membuat mereka terpaksa.
Terpaksa artinya mau tidak mau mereka harus melakukannya. Cara paling efektif membuat terpaksa adalah dengan membuat tim kepemimpinan di dalam organisasi tersebut melakukan budaya yang baru. Jika pemimpin semuanya kompak maka staf di bawahnya mau tidak mau mereka melakukan budaya yang baru. Beberapa organisasi mau enaknya saja. Mereka mengancam staf dengan sanksi berat teteapi tim kepemimpinannya tidak melakukan budaya yang baru. Misalnya ditetapkan semua harus datang tepat waktu tetapi atasannya sering terlambat. Katanya pengecualian. Hal ini memberi pesan bahwa tepat waktu bukanlah hal penting karena itu atasannya tidak mau melakukan hal yang sama. Jika tim kepemimpinan melakukannya maka staf akan merasa bahwa hal itu penting dan mereka akan memaksa diri mereka untuk melakukan budaya yang baru. Jika para pemimpin memberikan contoh maka staf akan merasa terpaksa untuk melakukannya.

• Langkah ketiga adalah terbiasa.
Mereka sudah terbiasa melakukan hal tersebut. Budaya baru bukan lagi baru karena mereka sudah memiliki ritme kerja seperti budaya tersebut. Perlu waktu sampai 4 tahun untuk membuat staf terbiasa. Hati-hati karena beberapa staf akan coba-coba kembali ke budaya lama. Jika itu dibiarkan maka akan membuat orang-orang lainnya kembali ke budaya sebelumnya. Jika budaya baru belum menjadi budaya di staf, sangat mungkin mereka akan berubah. Jika ada yang coba-coba, lakukanlah peringatan untuk kasus tersebut. Orang lain pasti akan tahu jika orang yang coba-coba tersebut mendapatkan peringatan. Tidak perlu dimasukan ke buletin atau pengumuman yang memalukan staf tersebut karena hanya membuat orang akan empati kepadanya. Tidak perlu membuat peraturan baru yang diberlakukan ke seluruh staf hanya karena ada satu staf yang salah. Hal ini hanya akan memberatkan mereka yang melakukannya dengan benar. Akhirnya mereka malas untuk melakukan dengan benar.

• Langkah keempat berikan penghargaan.
Setelah terbiasa berikanlah penghargaan kepada mereka yang sudah menunjukan budaya baru tersebut. Penghargaan itu penting karena kita memang menghargai mereka yang sudah berupaya mengubah cara kerja mereka. Penghargaan juga memperlihatkan bahwa kita menganggap penting budaya tersebut. Pesan-pesan pentingnya sebuah budaya harus kita sampaikan terus menerus. Pesan dengan menyampaikan di dalam pertemuan atau setiap pagi sebelum memulai kegiatan memang efektif tetapi lebih efektif jika kita memberikan pesan secara tidak langsung. Penghargaan juga akan memicu orang-orang untuk melakukan yang terbaik. Sebaiknya penghargaan bukan untuk mereka yang paling di dalam bidangnya melainkan berikan target dan berikan penghargaan buat mereka yang melampui target yang ada.

Akhirnya, selamat menciptakan budaya yang baru di organisasi anda. Kesuksesan atau kegagalan sebuah organisasi ditentukan oleh budaya di dalam organisasi tersebut. Ciptakan budaya sukses dan Anda akan menikmat hasilnya.