beranda

Sabtu, 16 Maret 2013

akuntansi manajemen


AKUNTANSI MANAJEMEN













DISUSUN OLEH : 3EA17

1.      ARIF HADI SAPUTRA                         (11210075)
2.      ARYA BIRAMA                                    (11210149)
3.      ANDIKA KUSUMA                             (10210706)
4.      CHAIRUL FIRDAUS                            (11210537)
5.      HERRU HERMAWAN                          (13210273)
6.      JOHANES C. MULI                               (13210768)



UNIVERSITAS GUNADARMA
2013




DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

BAB 1 Pembukaan ................................................................................................
     Masalah saat ini ..........................................................................................

BAB 2 Isi ................................................................................................................
     Pembahasan masalah ..................................................................................

BAB 3 Penutup ..........................................................................................................
     Kesimpulan & saran ...................................................................................
     Daftar pustaka .............................................................................................


















PENDAHULUAN


Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya untuk menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta pengendalian (Supriyono:1987, yang dikutip oleh http://sahabatriswanto.blogspot.com/2011/02/peranan-sejarah-dan-tujuan-
akuntansi.html#ixzz1oU2Gt771). Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut : akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Sebagai salah satu tipe akuntansi, akuntansi manajemen merupakan suatu sistem pengolahan informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi kepentingan pemakai intern organisasi. Sebagai salah satu tipe informasi, akuntansi manajemen merupakan tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai satuan ukuran yang digunakan untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan. Dengan demikian, akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern organisasi (Mulyadi:2001).












BAB 1

Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan. Dalam menghasilkan suatu informasi, sistem akuntansi manajemen meliputi serangkaian proses manajemen, antara lain : (Hansen, 2009:7)
Ø  Perencanaan adalah formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu.  Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan pengidentifikasian metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Ø  Pengendalian adalah kegiatan memonitor pelaksanaan rencana dan tindakan korektif sesuai kebutuhan untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana semestinya.
Ø  Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan diantara berbagai alternatif. Peran utama dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan manajer dalam proses pengambilan keputusan.


Masalah yang akan dibahas
1.     contoh kasus biaya relevan
2.     contoh kasus biaya opportunity
3.     contoh kasus biaya terbenam
4.     contoh kasus biaya terkendali
5.     contoh kasus biaya tak terkendali







BAB 2

PEMBAHASAN

Contoh Kasus Biaya Relevan:
Ketika akan memutuskan untuk menutup atau melanjutkan suatu gerai maka perlu membandingkan antara pengorbanan contribution margin (CM) dan penghematan biaya tetap (avoidable fixed cost/FC). Dari analisis penulis, pengorbanan CM bila gerai TB Y ditutup sebesar Rp230.086.457 sedangkan avoidable FC (setelah dikurangi incremental cost) sebesar Rp318.449.761. Jadi, bila gerai TB Y ditutup akan menghasilkan incremental profit sebesar Rp88.363.304. Dengan demikian keputusan PT ABC yang telah menutup gerai tersebut adalah tepat dan dapat dipertanggungjawabkan karena menambah laba sebesar Rp88.363.304. Selain konsep biaya relevan, perusahaan juga dapat melakukan analisis lingkungan yang dapat mengidentifikasikan kekuatan (strengths/S), kelemahan (weaknesses/W), peluang (opportunities/O), dan ancaman (threats/T). Matriks internal factor evaluation (IFE) menghasilkan total nilai 1,98 yang berarti posisi gerai TB Y memang lemah. Sedangkan total nilai matriks external factor evaluation (EFE) sebesar 1,80 yang menunjukkan posisi gerai TB Y yang rendah.
a. Biaya relevan dan biaya tidak relevan
ü Biaya relevan (relevan cost), dalam pembuatan keputusan merupakan biaya yang secara langsung dipengaruhi oleh pemilihan alternatif tindakan oleh manajemen.
ü Biaya tidak relevan (irrelevant costs), merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh keputusan manajemen.








Contoh Kasus Opportunity Cost
Opportunity cost atau yang disebut juga sebagai biaya peluang merupakan sebuah istilah yang dilabelkan pada sebuah keadaan dimana kita harus mengorbankan biaya tertentu untuk mencapai suatu target tertentu. Konsep opportunity cost inilah yang kemudian melahirkan prinsip menyesatkan dalam pandangan orang-orang, yaitu mengeluarkan biaya serendah-rendahnya untuk mendapatkan profit setinggi-tingginya. Sebagai pembuka, let’s check this true story.

Seorang bapak yang sangat suka makan buah, pergi ke pasar buah dengan menggunakan mobil. Disana ia ditawari buah-buahan dengan harga tinggi. Mungkin karena ia datang menggunakan mobil maka para pedagang menawarkan harga yang tinggi padanya, demikian yang ada dalam pikirannya. Akhirnya beberapa hari kemudian si bapak pergi lagi ke pasar buah tersebut. Kali ini ia memarkir mobilnya agak jauh dari pasar buah, kemudian memutuskan berjalan kaki menuju pasar buah. Ia mendapatkan pepaya berukuran jumbo dengan harga Rp 4500,- yang pernah ia beli dengan harga Rp 6000,- ketika datang menggunakan mobil. Lumayan menghemat Rp 1500,-, dan akan sangat menghemat pengeluaran jika membeli dalam jumlah banyak. Namun saat itu ia hanya membeli satu. Si bapak begitu senang mendapatkan buah dengan harga murah. Akhirnya ia segera kembali ke tempatnya memarkir mobil. Alangkah terkejutnya ia ketika mengetahui mobilnya raib entah kemana.











Contoh Kasus Biaya Terbenam
Biaya Terbenam (Sunk Cost)
Biaya terbenam merupakan biaya atau pengeluaran yang apabila sudah dikeluarkan tidak dapat diperoleh kembali. Biaya ini terjadi apabila terdapat perbedaan antara nilai buku dari suatu asset (misalnya mensin-mesin bangunan) dengan nilai sebenarnya ketika asset tersebut dijual. Perbedaan dimana nilai jual asset sebenarnya lebih rendah dari nilai buku dapat juga disebut sebagai biaya terbenam.

Walau demikian, kondisi ini diharapkan tidak mempengaruhi kebijakan untuk penggantian mesin-mesin yang didasarkan pada biaya-biaya yang sebenarnya. Sebagai contoh:
Pada tahun kelima penggunaan suatu mesin mempunyai nilai buku secara akuntansi sebesar Rp 12 juta.

Tetapi, nilai jual sebenarnya ternyata hanyalah Rp 8 juta.
Perbedaan sebesar Rp 4 juta tersebut adalah biaya terbenam yang seharusnya tidak mempengaruhi keputusan penggantian mesin tersebut dengan mesin yang lebih efisien pada tahun kelima pemakaian mesin tersebut.
(Asumsi : umur ekonomis mesin adalah 5 tahun).













Contoh kasus biaya terkendali dan tidak terkendali

Berdasarkan Pertanggungjawaban
1.      Biaya Terkendali Adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkan. Contoh : Biaya pemasangan iklan merupakan biaya terkendali bagi manager Pemasaran

2.      Biaya Tak Terkendal Adalah biaya yang tidak bisa dibebankan tanggungjawab pengeluarannya pada seseorang manajer/pimpinan pusat biaya. Contoh : Biaya penggunaan bahan merupakan biaya tidak terkendali bagi Maanger Pembelian


b. Biaya terkendali dan biaya tidak terkendali
ü Biaya terkendali (controllable cost), merupakan biaya yang dapat dipengaruhi secara signifikanoleh manajer tertentu.
ü Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost), merupakan biaya yang tidak secara langsung dikelola oleh otoritas manajer tertentu.














BAB 3

KESIMPULAN

Biaya adalah suatu kewajiban yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, alangkah baiknya jika biaya dapat dikelola dengan baik agar pendapatan perusahaan bisa meningkat, tetapi tidak mengabaikan hak-hak pekerjanya
























DAFTAR PUSTAKA

Sumber :

http://dinhamfeunnes.blogspot.com/2012/04/peran-sejarahdan-tujuan-akuntansi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar