AKUNTANSI MANAJEMEN
DISUSUN OLEH : 3EA17
1.
ARIF HADI SAPUTRA (11210075)
2.
ARYA BIRAMA (11210149)
3.
ANDIKA KUSUMA (10210706)
4.
CHAIRUL FIRDAUS (11210537)
5.
HERRU HERMAWAN (13210273)
6.
JOHANES C. MULI (13210768)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAB 1 Pembukaan
................................................................................................
Masalah saat ini
..........................................................................................
BAB 2 Isi
................................................................................................................
Pembahasan masalah
..................................................................................
BAB 3 Penutup ..........................................................................................................
Kesimpulan & saran
...................................................................................
Daftar pustaka
.............................................................................................
PENDAHULUAN
Akuntansi manajemen
adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya untuk menyajikan
laporan-laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan
pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi
perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta
pengendalian (Supriyono:1987, yang dikutip oleh http://sahabatriswanto.blogspot.com/2011/02/peranan-sejarah-dan-tujuan-
akuntansi.html#ixzz1oU2Gt771). Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut : akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Sebagai salah satu tipe akuntansi, akuntansi manajemen merupakan suatu sistem pengolahan informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi kepentingan pemakai intern organisasi. Sebagai salah satu tipe informasi, akuntansi manajemen merupakan tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai satuan ukuran yang digunakan untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan. Dengan demikian, akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern organisasi (Mulyadi:2001).
akuntansi.html#ixzz1oU2Gt771). Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut : akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Sebagai salah satu tipe akuntansi, akuntansi manajemen merupakan suatu sistem pengolahan informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi kepentingan pemakai intern organisasi. Sebagai salah satu tipe informasi, akuntansi manajemen merupakan tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai satuan ukuran yang digunakan untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan. Dengan demikian, akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern organisasi (Mulyadi:2001).
BAB 1
Sistem akuntansi manajemen
menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan
pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi
pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan.
Dalam menghasilkan suatu informasi, sistem akuntansi manajemen meliputi
serangkaian proses manajemen, antara lain : (Hansen, 2009:7)
Ø Perencanaan adalah
formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir
tertentu. Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan
pengidentifikasian metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Ø Pengendalian adalah
kegiatan memonitor pelaksanaan rencana dan tindakan korektif sesuai kebutuhan
untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana semestinya.
Ø Pengambilan
keputusan adalah proses pemilihan diantara berbagai alternatif. Peran
utama dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi
yang memudahkan manajer dalam proses pengambilan keputusan.
Masalah yang akan dibahas
1.
contoh kasus biaya relevan
2.
contoh kasus biaya opportunity
3.
contoh kasus biaya terbenam
4.
contoh kasus biaya terkendali
5.
contoh kasus biaya tak terkendali
BAB 2
PEMBAHASAN
Contoh Kasus Biaya Relevan:
Ketika akan memutuskan untuk menutup atau melanjutkan suatu gerai maka
perlu membandingkan antara pengorbanan contribution margin (CM) dan penghematan
biaya tetap (avoidable fixed cost/FC). Dari analisis penulis, pengorbanan CM
bila gerai TB Y ditutup sebesar Rp230.086.457 sedangkan avoidable FC (setelah
dikurangi incremental cost) sebesar Rp318.449.761. Jadi, bila gerai TB Y
ditutup akan menghasilkan incremental profit sebesar Rp88.363.304. Dengan
demikian keputusan PT ABC yang telah menutup gerai tersebut adalah tepat dan
dapat dipertanggungjawabkan karena menambah laba sebesar Rp88.363.304. Selain
konsep biaya relevan, perusahaan juga dapat melakukan analisis lingkungan yang
dapat mengidentifikasikan kekuatan (strengths/S), kelemahan (weaknesses/W),
peluang (opportunities/O), dan ancaman (threats/T). Matriks internal factor
evaluation (IFE) menghasilkan total nilai 1,98 yang berarti posisi gerai TB Y
memang lemah. Sedangkan total nilai matriks external factor evaluation (EFE)
sebesar 1,80 yang menunjukkan posisi gerai TB Y yang rendah.
a.
Biaya
relevan dan biaya tidak relevan
ü Biaya relevan (relevan
cost), dalam pembuatan keputusan merupakan biaya yang secara langsung
dipengaruhi oleh pemilihan alternatif tindakan oleh manajemen.
ü Biaya tidak relevan (irrelevant
costs), merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh keputusan manajemen.
Contoh
Kasus Opportunity Cost
Opportunity
cost atau yang disebut juga sebagai biaya peluang merupakan sebuah istilah yang
dilabelkan pada sebuah keadaan dimana kita harus mengorbankan biaya tertentu
untuk mencapai suatu target tertentu. Konsep opportunity cost inilah yang
kemudian melahirkan prinsip menyesatkan dalam pandangan orang-orang, yaitu
mengeluarkan biaya serendah-rendahnya untuk mendapatkan profit
setinggi-tingginya. Sebagai pembuka, let’s check this true story.
Seorang bapak yang sangat suka makan buah, pergi ke pasar buah dengan menggunakan mobil. Disana ia ditawari buah-buahan dengan harga tinggi. Mungkin karena ia datang menggunakan mobil maka para pedagang menawarkan harga yang tinggi padanya, demikian yang ada dalam pikirannya. Akhirnya beberapa hari kemudian si bapak pergi lagi ke pasar buah tersebut. Kali ini ia memarkir mobilnya agak jauh dari pasar buah, kemudian memutuskan berjalan kaki menuju pasar buah. Ia mendapatkan pepaya berukuran jumbo dengan harga Rp 4500,- yang pernah ia beli dengan harga Rp 6000,- ketika datang menggunakan mobil. Lumayan menghemat Rp 1500,-, dan akan sangat menghemat pengeluaran jika membeli dalam jumlah banyak. Namun saat itu ia hanya membeli satu. Si bapak begitu senang mendapatkan buah dengan harga murah. Akhirnya ia segera kembali ke tempatnya memarkir mobil. Alangkah terkejutnya ia ketika mengetahui mobilnya raib entah kemana.
Contoh
Kasus Biaya Terbenam
Biaya
Terbenam (Sunk Cost)
Biaya
terbenam merupakan biaya atau pengeluaran yang apabila sudah dikeluarkan tidak
dapat diperoleh kembali. Biaya ini terjadi apabila terdapat perbedaan antara
nilai buku dari suatu asset (misalnya mensin-mesin bangunan) dengan nilai
sebenarnya ketika asset tersebut dijual. Perbedaan dimana nilai jual asset
sebenarnya lebih rendah dari nilai buku dapat juga disebut sebagai biaya
terbenam.
Walau demikian, kondisi ini diharapkan tidak mempengaruhi kebijakan untuk penggantian mesin-mesin yang didasarkan pada biaya-biaya yang sebenarnya. Sebagai contoh:
Pada tahun kelima penggunaan suatu mesin mempunyai nilai buku secara akuntansi sebesar Rp 12 juta.
Tetapi, nilai jual sebenarnya ternyata hanyalah Rp 8 juta. Perbedaan sebesar Rp 4 juta tersebut adalah biaya terbenam yang seharusnya tidak mempengaruhi keputusan penggantian mesin tersebut dengan mesin yang lebih efisien pada tahun kelima pemakaian mesin tersebut.
(Asumsi
: umur ekonomis mesin adalah 5 tahun).
Contoh kasus biaya terkendali dan tidak terkendali
Berdasarkan Pertanggungjawaban
1. Biaya Terkendali Adalah
biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya dan atas pengeluaran biaya
tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkan. Contoh : Biaya pemasangan
iklan merupakan biaya terkendali bagi manager Pemasaran
2. Biaya Tak Terkendal Adalah biaya yang tidak bisa
dibebankan tanggungjawab pengeluarannya pada seseorang manajer/pimpinan pusat
biaya. Contoh : Biaya penggunaan bahan merupakan biaya tidak terkendali bagi
Maanger Pembelian
b.
Biaya
terkendali dan biaya tidak terkendali
ü Biaya terkendali (controllable
cost), merupakan biaya yang dapat dipengaruhi secara signifikanoleh manajer
tertentu.
ü Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost), merupakan biaya yang tidak secara langsung
dikelola oleh otoritas manajer tertentu.
BAB 3
KESIMPULAN
Biaya adalah suatu kewajiban yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan, alangkah baiknya jika biaya dapat dikelola dengan baik agar
pendapatan perusahaan bisa meningkat, tetapi tidak mengabaikan hak-hak
pekerjanya
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
http://dinhamfeunnes.blogspot.com/2012/04/peran-sejarahdan-tujuan-akuntansi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar