adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku. Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis. Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya. Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Kasus Membuat resensi pada novel HEART
1. Judul buku : Heart
2. Penulis : Ninit
Yunita
3. Penerbit : Gagas
Media
4. Tahun Terbit : April
2006
5. Tebal buku : 168
halaman
6. Pelaku :
• Rachel
• Farel
• Luna
• Ayah Luna
• Mama Luna
• Papa Rachel
• Suster I
• Suster II
• Suster III
• Pedagang
Kelebihan :
Kisah yang diceritakan dalam novel ini sungguh menyentuh jiwa, dimana pengorbanan yang diberikan untuk cinta yang kita miliki tak akan pernah ada habisnya. Cinta itu bahagia melihat orang yang dicintai bahagia. Selain itu juga memperlihatkan betapa berartinya seorang sahabat. Dalam keadaan apapun selalu ada, baik itu dalam suka cita maupun duka lara. Tampilan gambar sebagai cover depan bagus dan menarik minat para penggemar baca untuk mengetahuinya.
Kekurangan :
Dalam novel ini tidak diceritakan bagaimana keadaan orang tua Rachel setelah ditinggalkan oleh Rachel. Tidak dijelaskan mengapa Luna tinggal sendiri sementara ayahnya tinggal di Bogor. Dari segi bahan kertas yang digunakan kurang bagus, karena bahan yang digunakan adalah kertas yang warnanya agak gelap seperti kertas buram.
Sinopsis :
Sejak kecil, Rachel dan
Farel adalah dua sahabat yang tak terpisahkan. Rachel seorang cewek tomboy yang
sedikit usil diam-diam menaruh cinta pada Farel. Sayangnya, perasaan cinta itu
tidak pernah ia ungkapkan langsung pada Farel. Rachel hanya berani menuliskannya
pada sebuah pohon besar dimana dia dan Farel sering bermain basket disana.
Farel tidak tahu apa yang ditulis oleh Rachel karena Farel takut untuk memanjat
pohon tersebut sedangkan tulisan itu letaknya cukup tinggi. Karena Farel tak
berani memanjat pohon maka Rachel hanya mampu menyimpan perasaan itu
rapat-rapat dalam hatinya. Sedangkan Farel, ia hanya menganggap Rachel sebagai
teman atau sahabat untuk berbagi suka dan duka. Teman yang bisa merasakan
banyak hal. Senang dan sedih dalam bersama. Teman yang mampu memahami
perasaanya. Begitu pula pada saat dimana Farel jatuh cinta pada Luna-cewek yang
lama hidupnya ditentukan oleh penyakit Sirosis dan hanya dapat ditolong melalui
pendonoran hati. Sebenarnya Farel tak tahu akan keadaan Luna yang seperti itu.
Hingga pada suatu pagi dimana Farel ingin mengungkapkan isi hatinya pada Luna
sang peri kecil pujaannya. Farel pun mengatakan pada Luna bahwa dia sangat
sayang dan mencintai Luna.Tapi apa daya, Luna menolak dan menjelaskan apa yang
terjadi sebenarnya pada Farel meskipun sebenarnya Luna juga sangat sayang dan
mencintai Farel. Dari sinilah Rachel sebagai seorang sahabat Farel mampu
meyakinkan Luna untuk menerima Farel. Dia berkata pada Luna “Janganlah kamu
lari dari kenyataan, Tuhan telah memberi jalan kamu dan Farel untuk ketemu.
Farel sudah membuatmu tertawa, bahagia. Farel juga bisa jadi anugerah terindah
buat kamu. Padahal semua itu datang disaat dimana hidup kamu sudah tak lama
lagi. Farel sangat sayang kamu, jangan bikin Farel nangis karena gak salah
apapun sama kamu”. Air mata Luna pun menetes mendengar perkataan dari Rachel.
Sore hari setelah Rachel pergi kerumah Luna, Rachel dan Farel bermain basket
seperti biasanya. Mereka bermain dengan riang hingga handphone Farel pun
berbunyi. Ternyata telpon dari Luna. Tak disangka Luna menarik perkataanya pada
Farel. Wajah Farel terlihat cerah secerah langit pada sore itu. Farel memanggil
Rachel dan memeluknya erat dan dengan bahagia dia mengucapkan terima kasih pada
Rachel.
Hari berganti hari,
kemesraan antara Farel dan Luna semakin terasa hangat. Tetapi tidak bagi
Rachel. Ia merasa semakin jauh dari Farel padahal dia juga sangat menyayangi
dan mencintai Farel. Hingga akhirnya ia merasa marah dan kesal kepada Farel
meskipun ia pernah berkata bahwa cinta itu senang melihat orang yang dicintai
bahagia. Tetapi ia merasa terkadang itu berat untuk menjalaninya. Karena
pikiran yang sedang kacau, hingga suatu saat setelah dari lapangan basket,
Rachel berlari menangis dan tak peduli arah. Hal ini berakibat fatal. Ketika
Rachel berlari, ia tak tahu ada jurang didepannya. Akhirnya ia terperosok ke
dalam jurang. Saat ia jatuh, ia ditolong oleh seseorang dan membawanya ke rumah
sakit. Tak disangka di rumah sakit juga ada Farel yang mengantar Luna karena
disaat yang bersamaan pula penyakit Luna kambuh. Farel kebingungan bahwa peri
kecilnya sakit begitu pula dengan sahabatnya yang sejak kecil selalu
menemaninya juga sedang sakit. Farel pun menghampiri Rachel dan berkata padanya
kalau dia pasti akan kembali menjenguknya, tetapi saat ini ia juga harus
menemani Luna.
Hari berganti pagi. Tak
disangka pada hari itu pula telah menanti kabar buruk. “Kaki Rachel harus
diamputasi”, kata dokter. Keluarga Rachel terkejut, begitu pula dengan Farel.
Dilain pihak, kabar buruk juga menimpa Luna. Kata dokter,”Tak ada harapan lagi
untuk Luna kecuali ada orang yang rela mendonorkan hatinya untuk Luna”. Farel
semakin kebingungan dengan keadaan yang seperti ini, hingga akhirnya Luna yang
saat itu ada disampingnya berkata padanya kalau dia ingin pulang. Dokter
memperbolehkannya untuk pulang meski itu beresiko.“Tapi bila dirumah akan lebih
baik apa salahnya”, kata dokter. Sebelum mengantar Luna pulang, Farel kembali
menjenguk Rachel.Tetapi Rachel saat itu terlihat tertidur dengan pulas. Farel
pun menggenggam pelan tangan Rachel dan berbisik padanya kalau dia harus pergi
dulu mengantar Luna pulang, dia sudah tak ada harapan lagi. Tinggal menunggu
waktunya datang. Cuma donor hati yang bisa menyembuhkan dia. Itulah yang
dikatakannya pada Rachel. Farel tak tahu sebenarnya Rachel mendengar semua
perkataanya, hanya saja ia terlalu lelah untuk membuka matanya. Farel pun pergi
mengantar pulang Luna.
Semakin hari keadaan
Rachel semakin memburuk. Dalam keadaan yang seperti ini disaat ia tidur di
malam hari, selama tiga hari dia bermimpi neneknya datang dan mengajaknya
pergi. Tak tahu kenapa setelah terbangun di pagi harinya ia langsung meminta
mamanya untuk manyuapinya. Mamanya langsung melonjak senang mendengarnya. Tapi
setelah makan Rachel melihat sekilas cahaya putih, tak disangka itu adalah
neneknya yang kembali mengajaknya pergi. Rachel meminta mamanya memberinya
kertas untuk menulis surat buat Farel. Setelah menulis surat itu Rachel
berpamitan pada mama dan mengatakan ia sayang sekali sama mama dan papanya dan
juga Farel. Tak lama kemudian ia pun pergi meninggalkan semua orang yang
disayangi dan dicintainya.
Berita duka itu langsung
terdengar oleh Farel dan Luna. Farel pun langsung pergi ke pemakaman Rachel,
tetapi Luna juga ingin ikut. Farel melarang Luna karena kondisi Luna masih
sakit. Setelah Farel berangkat, Luna berjalan menuju ke kamarnya dan menyiapkan
baju hitam yang ingin ia pakai untuk menyusul Farel. Tetapi dalam keadaan yang
masih sakit, ia tak kuat untuk berjalan, tiba-tiba ia pingsan. Ketika ayah Luna
pulang, ayahnya langsung terkejut melihat anaknya yang sudah terjatuh pingsan
tak berdaya sementara Farel masih belum pulang. Ayah Luna langsung memberi
kabar pada Farel dan ia pun langsung pergi ke rumah sakit.Wajah kecemasan
menyelimuti Farel yang menunduk dan dalam hatinya ia berkata kenapa dihari yang
sama terjadi hal yang seburuk itu pada dua orang terdekat dalam hidupnya. Tak
lama kemudian, dokter keluar dari ruang ICU dan menghampiri ayah Luna dan
mengatakan suatu hal pada ayah Luna. Farel semakin bingung dan ingin segera
tahu bagaimana keadaan Luna. Ternyata ada kabar baik. Ada orang yang mau
mendonorkan hatinya untuk Luna. Luna pun akhirnya sembuh.
Delapan tahun setelah
Rachel meninggal, banyak hal yang terjadi. Kini Farel telah menikah dengan Luna
dan telah memiliki seorang anak. Suatu hari Farel dan Luna pergi menjenguk
orang tua Farel di rumah. Sementara orang tua Farel dan Luna ada dirumah, ia berjalan
mengitari sekeliling rumah dan menuju ketempat dimana dulu ia dan sahabat
terbaiknya yang kini telah tiada, yang sering bermain bersama dengan canda tawa
yang begitu terasa hangatnya. Ia teringat dengan perkataan Rachel kalau dia
pernah menulis sesuatu pada pohon yang sering Rachel panjat. Dengan tekad,
Farel berusaha memanjat pohon itu dan ia melihat terdapat sebuah ukiran yang
pernah Rachel buat. Ternyata pada ukiran tersebut tertulis nama Farel dan
Rachel dibingkai dengan gambar hati. Ia pun teringat dengan surat yang dulu
pernah Rachel tulis sebelum ia pergi. Surat itu berisi bahwa sebenarnya Rachel
sangat menyayangi dan mencintai Farel. Bukan sayang seorang sahabat melainkan
sayang layaknya seorang perempuan kepada laki-laki. Dan tak lupa setelah
mendengar perkataan Farel kalau Luna hanya dapat ditolong dengan pendonoran
hati maka ia bertekad untuk mendonorkan hatinya pada Luna.Dengan hati yang ia
donorkan pada Luna, itu berarti dia akan selalu ada didekatnya dan dengan cara
itu pula dia ingin mengatakan satu hal kalau dia cinta dan sayang sama Farel.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar