PERAMALAN
(FORECASTING)
II.1 Pengertian
Forecasting diartikan sebagai kegiatan analisis untuk
memperkirakan magnitude dan direction perubahan suatu variable ekonomi bisnis
(permintaan barang dan jasa) dimasa datang berdasarkan past data dan present
data.
Beberapa sumber data yang dapat digunakan untuk
melakukan peramalan adalah :
1. Pendapat konsumen
2. Pendapat langganan / customer
3. Catatan / pendapat distribusi
4. Catatan penjual dari perusahaan yang bersangkutan
II.2 Kegunaan dan Peranan
Kegunaan dan peranan peramalan dalam ekonomi bisnis
adalah :
1. Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa
lalu serta melihat sejauh mana pengaruh dimasa yang akan datang.
2. Peramalan diperlukan karena adanya time-lag atau delay antara saat
suatu kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.
3. Dengan adanya peramalan maka dapat dipersiapkan program dan tindakan
perusahan untuk mengantisipasi keadaan di masa datang, sehingga resiko
kegagalan dapat diminimumkan.
4. Peramalan merupakan dasar penyusunan bisnis pada suatu perusahaan
sehingga dapat meningkatkan efektifitas suatu rencana bisnis.
5. Peramalan juga digunakan dalam decision making karena hasil
peramalan merupakan informasi yang mendasari keputusan para manajer perusahaan
dalam berbagai tingkatan manajemen perusahaan.
II.3 Metode Peramalan
Metode peramalan ada tiga yaitu :
a. Metode Qualitative atau metode judgemental, yaitu peramalan yang menggunakan pusat
data kualitatif, hasilnya bergantung pada orang yang menyusunnya, seperti
peramalan dengan metode Delphi dan metode s-curve past.
b. Metode Quantitative time series atau metode ekstrapolative,
digunakan jika datanya time series.
c. Metode Quantitative causal atau metode eksplanatory, digunakan jika
datanya cross-sectional. Metode causalitas ini menggunakan model regresi.
Metode peramalan data time series
terdiri dari metode :
1.
Naive forecasting
2.
Rata-rata kumulatif
3.
Single Moving Average (SMA)
4.
Double Moving Average (DMA)
5.
Single Exponential Smoothing
(SES)
Metode
yang akan kita bahas adalah Moving Average (MA), Single Exponential Smoothing
(SES) dan Weight Moving Average (WMA).
II.3.1. MOVING AVERAGE (RATA-RATA BERGERAK / MA)
Adalah suatu metode peramalan dengan mengkombinasikan
data dari beberapa periode terbaru/terakhir. Metode ini pada dasarnya bertujuan
membuat data yang berfluktuatif menjadi data yang relatif stabil (kurang
berfluktuatif) sehingga fluktuasi dari pola data menjadi halus dan relatif
merata.
Kelebihan metode ini adalah dapat diterapkan pada data
jenis apapun juga baik yang sesuai dengan kurva matematik ataupun tidak. Namun
kekurangannya adalah tidak mempunyai persamaan untuk peramalan dan sebagai
gantinya digunakan nilai rata-rata bergerak berakhir sebagai nilai ramalan
untuk periode yang akan datang.
|
Langkah-langkah peramalan dengan menggunakan
metode Moving
Average :
1. Menentukan banyaknya periode untuk mendapatkan harga rata-rata
2. Membuat tabel perhitungan
3. Menemukan nilai total bergerak
4. Menemukan nilai peramalan
II.3.2. WEIGHT MOVING AVERAGE
(RATA-RATA BERGERAK TERTIMBANG)
WMA adalah suatu metode peramalan
yang cara perhitungannya hampir sama dengan MA, hanya berbeda pada adanya
penambahan bobot pada tiap data. Data terakhir yang termasuk dalam periode
perhitungan rata-rata diberi bobot yang lebih besar.
|
Dimana :
Wt = bobot
terbesar
Wt-1 = bobot
terbesar kedua
Wt-2 = bobot
terbesar ketiga
Xt = data periode terakhir
Xt-1 = data satu periode sebelum
periode terakhir
Xt-2 = data dua periode sebelum
periode terakhir
II.3.3
EXPONENTIAL SMOOTHING (ES)
Adalah suatu metode ramalan rata-rata
bergerak yang melakukan penimbangan terhadap data masa lalu dengan cara
exponential. Pada metode ini peramalan dilakukan dengan cara hasil ramalan
periode terakhir ditambah porsi perbedaan atau tingkat kesalahan (a) antara
permintaan nyata periode terakhir dan peramalan periode terakhir.
|
Dimana :
Ft =
ramalan untuk periode sekarang (1)
Ft – 1 = ramalan untuk periode sebelumnya (t – 1)
a =
smoothing konstan (porsi perbedaan)
At-1 =
permintaan nyata periode sebelumnya
II.4 Kesalahan Peramalan
Kesalahan
peramalan mempunyai 2 unsur yang harus diperhatikan :
1.
Perbedaan antara permintaan
nyata dengan peramalan (error)
2.
Arah kesalahan, yaitu apakah
permintaan nyata berada diatas atau dibawah ramalan
|
Dimana : N =
jumlah data penjualan
n =
jumlah periode
ini kok gg ada contohnya ??
BalasHapuscoba d kasih contohnya, mungkin akan lebih lengkap dan pembaca juga lebih mengerti :)