TEORI ANTRIAN
(
QUEUEING THEORY )
I.1 SEJARAH TEORI
ANTRIAN
Sistem antrian atau sering disebut
sebagai waiting line theory diciptakan pada tahun 1909 oleh seorang matematikawan dan insinyur berkebangsaan Denmark yang bernama A.K. Erlang yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas telepon
dan keterlambatan pelayanannya. Teori ini pertama kali diperkenalkan pada tahun
1913 yang dimulai dengan menggunakan
konsep dan struktur system antrian sebelum mengembangkan model matematisnya.
Teori
ini dirancang untuk memperkirakan berapa banyak langganan menunggu dalam suatu
garis antrian, kepanjangan garis tunggu, seberapa sibuk fasilitas pelayanan,
dan apa yang terjadi bila waktu pelayanan atau pola kedatangan berubah.
Biasanya antrian terlihat setiap
harinya pada :
1.
Deretan mobil yang
mengantri untuk mengambil tiket atau membayar jalan tol.
2.
Antrian pengambilan DNU
dan DNS mahasiswa Gunadarma di loket BAAK.
3.
Antrian dari permintaan
telepon pada suatu switch board.
4.
Penonton yang ingin
membeli karcis bioskop.
5.
Menunggu pesanan pada
suatu restoran.
6.
Antrian pesawat di
lapangan udara.
7.
Kedatangan kapal di
suatu pelabuhan.
8.
Peralatan yang menunggu
di service.
9.
Antrian pembayaran
listrik di Bank DKI
10.
Antrian KRL Ekonomi
tujuan Jakarta
I.2 TUJUAN ANTRIAN
Tujuan
dasar model-model antrian adalah untuk meminimumkan biaya total, yaitu :
1. Biaya
langsung
Biaya
karena menambah fasilitas layanan serta gaji tenaga kerja yang memberi
pelayanan.
2.
Biaya tidak langsung
Biaya
karena mengantri (biaya yang timbul karena para individu harus menunggu untuk dilayani).
I.3 ELEMEN - ELEMEN POKOK DALAM SISTEM ANTRIAN
Model
antrian paling tidak memerlukan 3 jenis data, yaitu :
1
Tingkat kedatangan
rata-rata langganan untuk mendapatkan pelayanan.
2
Tingkat pelayanan
rata-rata.
3
Jumlah fasilitas
pelayanan.
Sedangkan elemen-elemen yang
membentuk sistem antrian adalah :
1
Populasi masukan
(input)
Yaitu
jumlah total unit yang memerlukan pelayanan dari waktu ke waktu atau disebut
jumlah total langganan potensial. Input dapat berupa populasi orang, barang,
komponen atau kertas kerja yang datang pada system untuk dilayani. Asumsi yang
digunakan untuk input dalam antrian adalah terbatas.
2
Pola Kedatangan
(distribusi kedatangan)
Arriver
pattern (pola kedatangan) adalah dengan cara bagaimana individu-individu dari
populasi memasuki system. Untuk pola kedatangan menggunakan asumsi distribusi
probabilitas poisson, yaitu salah satu dari pola-pola kedatangan yang paling
umum bila kedatangan didistribusikan secara random. Ini terjadi karena distribusi
poisson menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu bila sejumlah besar
variable-variabel random mempengaruhi tingkat kedatangan.
Bila
pola kedatangan individu-individu mengikuti suatu distribusi poisson, maka
waktu antar kedatangan atau inter arriver time(waktu kedatangan setiap
individu) adalah random dan mengikuti suatu distribusi exponential.
3
Disiplin antrian
Disiplin
antrian menunjukkan pedoman keputusan yang digunakan untuk menyeleksi
individu-individu yang memasuki antrian untuk dilayani terlebih dahulu.
Macam-macam
disiplin antrian :
a. First
come first served (FCFS) yang akan dipelajari
b. Shortest
operating (service)-time (SOT)
c. Last
come first served (LCFS)
d. Longest
operating time (LOT)
e. Service
in random order (SIRO)
f. Emergency
first atau critical condition first
4
Kepanjangan antrian
Kepanjangan
antrian ada yang terbatas dan tidak terbatas. Asumsi untuk kepanjangan antrian
ini yang akan kita gunakan adalah yang terbatas (finite). System antrian yang
menampung jumlah individu-individu yang besar ini mempunyai kapasitas yang
terbatas dan model antrian terbatas harus digunakan untuk manganalisa system
tersebut.
5
Tingkat pelayanan
Waktu
pelayanan (service time) adalah waktu yang digunakan untuk melayani
individu-individu dalam suatu system. Apabila waktu palayanan mengikuti
distribusi exponensial atau distribusi acak, waktu pelayanan (unit / jam) akan
mengikuti distribusi poisson.
6
Keluaran (exit)
Sesudah
individu selesai dilayani, maka ia akan keluar system.
I.4 SISTEM
ANTRIAN
Sistem
antrian dapat diklasifikasikan menjadi system yang berbeda-beda dimana teori
antrian sering diterapkan secara luas.
1. Sistem
pelayanan komersial
Contoh
: restoran, cafetaria, toko-toko, salon, dll
2. Sistem
pelayanan bisnis industri.
Contoh
: lini produksi, system material handling, system penggudangan.
3. Sistem
pelayanan transportasi
Contoh :
kereta api, bus, pesawat terbang.
4. Sistem
pelayanan social
Contoh
: kantor tenaga kerja, kantor registrasi SIM dan STNK.
CONTOH
SISTEM ANTRIAN
SISTEM
|
ANTRIAN/GARIS
TUNGGU
|
FASILITAS
PELAYANAN
|
Lapangan terbang
|
Pesawat menunggu di landasan
|
Landasan pacu
|
Bank
|
Nasabah(orang)
|
Teller (kasir)
|
Bongkar muat barang
|
Kapal atau truk
|
Fasilitas bongkar muat
|
Perpustakaan
|
Anggota
|
Pegawai perpustakaan
|
Car Wash Automatic
|
Mobil Automatic
|
Alat pencuci mobil otomatis
|
Registrasi mahasiswa
|
Mahasiswa
|
Pusat Registrasi
|
Menonton Bioskop
|
Pelanggan
|
Pelayanan tiket
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar